Awal Perjalanan BOS
Melalui salah satu koran di Sioux City, "Living" (Sunday, 25 July 1999), kami mendapatkan informasi tentang asal mula dirintisnya Bread Of Stone oleh ke 2 anak dari keluarga Kristijanto. Semua itu bermula dari ibunya, Debora, yang berkerinduan supaya Ben, anak ke 2 nya bisa belajar piano. Awalnya dipanggillah 2 guru musik untuk mengajari Ben, yang nama panjangnya adalah Benyamin. Tetapi rupanya tidak memuaskan. Sampai akhirnya bertemu dengan Smith, seorang pemain musik di Christian and Southern Gospel, yang juga bermain organ di gereja St. James United Methodist. Ben mengaku pada awalnya ogah-ogahan : "Orang tua saya menginginkan saya belajar piano, tetapi sebenarnya saya tidak mau. Namun demikian, saya harus patuh pada mereka." Smith mulai mengajar Ben bulan Februari 1998. Dan yang menakjubkan adalah setelah 18 bulan, bakat Ben mulai nampak.
Suatu ketika Ben, yang ketika itu berusia 15 tahun, memainkan keyboard. Lalu melalui jari-jarinya mengalunlah sebuah lagu pujian memenuhi ruangan. Bill sang kakak (18 tahun) yang berada di depan alat perekam (the digital recorder), cepat-cepat merekam musik adiknya itu. Setelah diputar kembali hasilnya sebuah "lagu surgawi" (song sounded heavenly). Padahal sebelumnya,Bill pun belum pernah menggunakan peralatan tersebut.
Bagi Kristijanto bersaudara, kejadian ini merupakan keajaiban Tuhan. Tuhan sudah menyatakan panggilanNya terhadap mereka melalui talenta mereka. Setelah itu Bill menulis 4 lagu dan juga mengaransir lagu-lagu Kristen lainnya. Kedua kakak beradik itu kemudian merekam CD pertamanya di kamar tidur mereka yang diubah menjadi studio musik di apartemen mereka di Sioux City.
Keluarga yang berasal dari Indonesia ini tentu takjub akan apa yang Tuhan buat di tengah-tengah mereka. "Saya tidak kagum terhadap anak saya, tetapi Tuhan," komentar Nehemia Irwan, ayah sekaligus motivator mereka.
Inilah kisah cikal bakal dari Band Bread Of Stone (BOS), yang sudah mengadakan pertunjukan di ratusan kota, di setiap negara bagian di US, kecuali Alaska & Hawaii.
BOS Menjadi Band Indie Yang Top
Group band yang beraliran rock & Christian Contemporery Music (CCM) ini juga menceritakan sudah tour bersama dengan band-band Kristen besar, di antaranya Petra (The Legend Of Christian rock band), Building 429, Stellar Kart, Decem Beradio, Phil Joel, Kut Less, Casting Pearls. Personil BOS tahu bagaimana mengucap syukur atas kesempatan langka tsb, karena "Tidak banyak band-band Independent mendapatkan kesempatan ini," ujar mereka.
Mengingat mereka masih muda, kamipun menanyakan gaya hidup, kedisiplinan & keprofesionalan dari BOS. Mereka menjelaskan "The big factor in our behaviour is due to our up bringing. We`ve always been tought that to minister means to serve. So we do our best in every situation that we`re put in, to serve with excellency" (Terjemahan bebasnya : Faktor utama dalam perilaku kami banyak dipengaruhi oleh didikan. Kami selalu berpikir bahwa pekerjaan kami adalah pelayanan. Itulah sebabnya kami melakukan yang terbaik, dalam setiap situasi dimanapun kami berada, untuk melayaniNya dengan sepenuh hati).
Hal ini tentu tak lepas dari didikan kedua orang tua Bill & Ben, yang sejak 12 Des 1984 melayani Tuhan sepenuh waktu, tanpa menerima gaji dari gereja manapun. Ayahnya, Nehemia, dikenal sebagai orang yang sangat mengasihi Tuhan & Ibunya, Debora (asal Iran), dikenal dengan disiplinnya.
Tahukah Anda, bahwa Bread Of Stone bukan hanya sekedar berarti `Roti Batu`, "Kami percaya bahwa pada mulanya kami adalah batu-batu yang tidak berguna bagi kehidupan manusia, tetapi hanya karena kemurahan & kuasaNya, Tuhan Yesus telah mengubah kami menjadi roti yang dapat dimakan & melanjutkan kehidupan manusia,"
Sumber: www.majalahpraise.com
0 comments:
Post a Comment